see how the word work.

ideas, events, and peoples:
see what they think and do


Tuesday, September 20, 2011

di ruang kepala sekolah




suatu waktu, aku pernah ditelpon oleh guru wali kelas anakku agar segera menemui kepala sekolah anakku. lantas meski aku cuma diminta datang tanpa diberi tahu ada acara apa pun, aku memenuhi saja undangan per telepon itu.

sesampai di ruang kepala sekolah sudah berkumpul di sana : kepala sekolah, wali kelas anakku. anakku, dan seorang murid perempuan yang menangis sesenggukkan.

"makasih bu atas waktunya," kata kepala sekolah, "kami undang ibu karena hal ini menyangkut perilaku anak ibu."
"saya juga berterima kasih telah mengundang saya ke sini pak," jawabku sembari membayangkan apa lagi yang dilakukan anakku kali ini.

"begini," kata kepala sekolah memulai pertemuan, "coba nak dewi ceritakan asal mulanya kejadian ini." anak perempuan yang dipanggil dewi itu tak menjawab. hanya meneruskan menangis. dan tentunya sesengukkan.

"oke kalau begitu," kata kepala sekolah, "coba ceritakan versimu nak bodro." anakku dari duduknya segera berdiri lalu bercerita. "pak, mulanya tadi dewi nanya saya 'apa yang paling disukai anak cewek?'"

"ya terusnya?" ujar kepala sekolah.
"ya saya perlihatkan saja yang menurut saya disukai anak cewek," jawab anakku sembari membuka ritsleiting celananya lalu hendak mengeluarkan sesuatu dari dalam celananya. namun sebelum itu terjadi, bapak kepala berdiri dan menghentikan demo yang akan dilakukan anakku.

anak perempuan yang bernama dewi itu masih menangis sesenggukkan. saya cuma bisa menebak-nebak kenapa ia menangis?

duh, Bodro bangeuts deh.

pulang duluan





ketika aku sedang di rumah dan aku sedang membersihkan beberapa pajangan di rumahku, tiba-tiba anakku pulang ke rumah lebih awal dari biasanya.

"nak, kok, tumben pulang gini hari?"
"tadi ibu guru menyilakan pulang duluan kalau bisa menjawab pertanyaannya?"
"memang apa pertanyaan yang diajukan gurumu tadi?"
"siapa yang menyambit saya?"

duh, anak Bodro banget deh.

terperosok sumur





ketika seekor keledai miliknya jatuh ke dalam sumur pembuangan tinja, seorang petani sungguh panik. apalagi keledai itu telah lama berjasa kepadanya. keledai itu tampak tak berdaya di dalam lubang sumur. berjam-jam keledai itu hanya mengeluarkan suara lenguhan yang menyayat.

tak bisa berbuat apa pun untuk mengangkat keledai dari dalam sumur tinja, petani itu memutuskan untuk mengubur saja keledainya itu. dipanggilnya bebeapa orang yang biasa bekerja untuknya di ladang untuk membantu menutup sumur itu dengan tanah.

keledai yang menyadari dirinya akan dikubur hidup-hidup malah menguatkan jeritan menyayatnya. namun, setelah bebeberapa waktu, sementara tanah terus diurug ke dalam sumur, tak ada suara dari keledai itu. sampai akhirnya, di sore hari, para pekerja itu merasa cukup membuang tanah ke dalam sumur dan mereka pun pulang,

di dalam sumur, semalaman keledai itu menekan keras-keras semua tanah yang diurug ke dalam sumur. makin lama makin tinggi tanah yang mengeras. sampai akhirnya keledai itu mampu memanjat keluar sumur.

di subuh hari, ketika petani itu mulai membuka jendela dan pintu rumahnya, keledai itu pun menghambur ke dalam rumah. keledai itu menemui tuannya seorang petani yang telah menguburnya hidup-hidup. tuan yang selama bertahun-tahun ia abdikan hidupnya.

tuannya itu tentu saja kaget. tak menyangka di depannya berdiri keledainya yang penuh berkumuran tinja di sekujur tubuhnya. keledai yang langsung menyeruduk dan menciumi mukanya.

bukan saja bau tinja yang mengumbar di sekujur petani itu. namun berbagai bibit penyakit segera berpindah ke tubuh petani itu. hanya selang tiga bulan kemudian petani itu pun meninggal karena disentri yang hebat.

lalu bagaimana nasib keledai itu?

sabodo amatlah nasib keledai yang memang sudah dimasabodohkan oleh tuannya. begitu juga nasib anda sebagai rakyat yang sudah dicemplungkan ke dalam KOLAM TINJA oleh para BIROKRAT dan POLITISI di NEGERI ini. ingat KOLAM TINJA bukan KOLAM SUSU. tapi apa yang bisa anda petik dari cerita ini?

moral cerita : sebaik-baik anda ingin menutupi perbuatan busuk dan bau, ia akan selalu kembali untuk mengigit. maka kalau anda yakin KORUPSI yang anda lakukan berjamaah sebagai BIROKRAT dan POLITISI, tak berbalas, tunggulah saatnya. kalau balasan itu tak ketika anda masih hidup di dunia ini tentu nanti anak cucu kalian menanggungnya

sejarah akan terus mencatat. jangan kuatir itu.

Thursday, September 8, 2011

westerling pun tersenyum


"Anak-anak ada yang tau siapa itu Westerling?"
"Tidak Bu Guru."
"Dia itu seorang komandan tentara Belanda yang membunuh 40 ribu Rakyat Makassar. Tapi beserta segala kekejamannya itu namanya dihapus dari semua Buku Sejarah Indonesia. Karena tiba-tiba Westerling katanya cuma jadi tukang cendol di pantai Lovina. Jadi siapa Westerling itu anak-anak?"
"Tukang Cendol."

Westerling lengkapnya Raymond Pierre Paul Westerling (Istanbul, Turki, 31 Agustus 1919–Purmerend, Belanda, 26 November 1987) adalah komandan pasukan Belanda yang terkenal karena memimpin Pembantaian Rakyat Indonesia di Sulawesi Selatan dan percobaan kudeta APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Bandung, Jawa Barat.

Dalam lagu "Pesawat Tempur" di album "1910" (1988) nama Westerling hanya numpang lewat ketika Iwan Fals mencibir pasangannya yang hanya tersenyum dan dikatakan "Kalau hanya senyum yang engkau berikan, Westerling pun tersenyum."

sms-an aja


di negara ini : ada menteri yang tiap waktu update tweeter. nah, ini ada presiden kerja sms-an ke menterinya sambil ngoreksi. jadi pak guru aja deh, ngoreksi pe-er anak murid karuan timbang mikirin negara. beneran.

beneran juga ya, bukan cuma nyari air bersih aja yang susah. nyari pempimpin yang bersih malah lebih susah. mBang. kite sms-an aja yuk:

"Bang SMS Siapa Ini Bang"
dinyanyikan Ria Amellia

Bang sms siapa ini bang

Bang pesannya pake sayang sayang
Bang nampaknya dari pacar abang
Bang hati ini mulai tak senang

Bang tolong jawab tanyaku abang
Bang nanti hape ini ku buang
Bang ayo dong jujur saja abang
Bang kalo masih sayang

Kalau bersilat lidah memang abang rajanya
Tlah nyata abang salah masih saja berkilah

Orang salah kirimlah
Orang iseng iseng lah
Orang salah kirimlah
Orang iseng iseng lah

Mulai dari sekarang hape aku yang pegang

kalah mulu


Duh. kalah mulu.
main apa ya biar menang?
main proyek APBN aja deh.
siap-siap buat 2014.
okede

Tuesday, September 6, 2011

PROTES


‎.
Tak mudah mengelola sebuah pages apalagi tentang humor. Cepat sekali ketersinggungan terjadi yang bisa saja membabi bita menuding apa pun. Kayak kejadian berikut ini :

BARU BUKA WARUNG LAGI
belum juga buka warung sampai 24 jam, sudah ada yang ngamuk-ngamuk :

PROTES

Bambang Supryadi Halim mengajukan protes atas tulisan di Kotak Humor Indonesia ini :

Maaf, sy komen dikit.
Saya dari Makassar. Kebetulan berdekatan dengan daerah yg Anda sebut. Toraja, Manado... Anda bilang juga Sulawesi, berarti seluruh sulawesi...
Maaf yaaa, jgn menjelek2an daerah kami.
Kami semua menyebut buah itu adalah "DURIAN".
Tidak kurang dan tidak lebih.
Kalau Anda ber-argument seperti itu. MANA BUKTINYA..??? Bahwa daerah kami ucap seperti itu.
Anda bisa di TUNTUT karna mencemarkan nama baik daerah dan peri bahasa tiap daerah kami.
Maaf, ANDA SOPAN KAMI SEGAN....!!!
FAHAAAAAM......?????

- Waduh, kalau salah bilang Durian sebagai Duren bisa dituntut lho. Karena salah ucap Durian bukan sebagai Durian bisa dikategorikan sebagai "mencemarkan nama baik daerah dan peri bahasa tiap daerah kami."

Apalagi di Sulawesi semua orang bilang Durian ya Durian bukan kuaci apalagi panci. Masih untung bukan banci. Duh.
`
"eta teh naon?"
"eta kadu."
"sugan teh duren."
"sanes. eta kadu."
"mun heunceut nu mana?"
"eta mah nu legit."


Silakan klik link ini.

Monday, September 5, 2011

kilat



kecepatan cahaya melebihi kecepatan suara.
itulah kenapa beberapa orang kayaknya oke banget sampai mereka berbicara.

klik avian dewanto

suluh atau benteng


pikiran itu mirip parasut. hanya berguna jika terbuka.


setiap orang -kecuali terganggu jiwanya- mesti memiliki keyakinan. terkait ketuhanan, keyakinan itu dinamakan agama. bahkan yang tak beragama pun bisa dikatakan memiliki keyakinan -yakin dirinya tak beragama, tak bertuhan.
sampai di titik itu, keyakinan seseorang menjadi urusan orang per orang. apakah seseorang memiliki keyakinan bertuhan maupn tak bertuhanm tentu menjadi urusan yang bersangkutan. hak asasi yang bersangkutan yang tak bisa siapa pun melakukan intervensi dalam bentuk apa pun.
perkara kemudian negara republik indonesia melarang keyakinan seseorang untuk tak bertuhan itu urusan lain. tapi mestinya pengelola negara tak mengajarkan siapa pun untuk menjadi seorang munafik dengan memaksa memilih salah satu 5 dari agama yang wajib diyakini di Indonesia. di luar 5 agama tadi, keyakinan apa pun terlarang hidup di Indonesia -termasuk keyakinan untuk tak bertuhan.

sebab manusia tak hidup sendirian saja di dunia ini -bahkan seorang Tarzan akhirnya didatangkan seorang Jane agar ada teman bercengkrama. ketika kemudian manusia berhubungan dengan banyak manusia lainnya inilah, soal perbedaan keyakinan antarorang pun bisa menjadi pergesekan.

kaum munafik tentu tak perduli soal pergesekan itu kecuali mengikuti ke mana arah angin bertiup. namun bagi yang lainnya setidaknya akan ada dua hal yang kemudian terjadi. mereka yaang menjadikan keyakinan sebagai benteng. dan mereka yang menjadikan keyakinan sebagai suluh.


mereka yang memerlakukan keyakinan sebagai benteng tentu saja ketika merasa keyakinannya terusik, maka ia merasa keyakinannya diserang dan ia sendiri takut goyah. keyakinan saya diserang. bahkan mulai membawa otoritas Sang Pencipta. tuhan kita dicaci maki. tuhan dan agama kita diserang. mari kita bunuh yang menyerang kita -termasuk membunuh keyakinan yang menyerang kita.

anda boleh saja membunuh jasad seseorang. tapi tidak keyakinannya. bahkan bagi seorang paman nabi, meski sampai akhir hayatnya, tetap saja ia berpegang pada keyakinannya. tanpa harus mengusik bahkan ia yang mendukung sepenuhnya perjuangan keponakan yang disayanginya itu.

menjadikan diri sebagai benteng dalam berkeyakinan tentu menjadikan pihak lain yang berbeda bepotensi sebagai "penyerang" yang bisa menghancurkan "benteng" keimanan. padahal sejarah mencatat, hanya keyakinan yang memiliki dasar yang kukuh yang tegak bukan karena todongan meriam dan peluru serta tangan besi yang mampu menembus jaman.

sekali lagi anda tak akan bisa menodongkan meriam kepada seseorang yang kukuh pada keyakinannya semata-mata agar ia berubah. anda pun tak akan mampu meluluhlantakkan keyakinan yang dipercaya seseorang dengan cara apa pun kecuali cuma buih. dan untuk meledakkan seekor buih anda cukup meniupnya. tak perlu meriam sama sekali.

memerlakukan keyakian sebagai benteng dengan alasan agar bisa terhindar dari segala hal yang bisa membunuh atau melumpuhkan ‘iman’ akan mematikan kreativitas pemagaman atas keimanan itu sendiri. dan pertentangan berbagai gagasan keimanan itu sendiri - bahkan pertentangan dengan gagasan yang paling tak disetujui sekali pun – justru bisa mematangkan keyakinan itu sendiri.
memerlakukan keyakinan sebagai sebuah benteng berarti menutup diri, merasa perlu menjaga kemurnian ajaran. keragaman dan keberagamaan menjadi musuh. dan mereka yang berbeda bahkan mendapat stempel untuk itu perlu dijauhi. sefala penafsiran yang berbeda yang bukan datang dari "kalangan sendiri" akan dicurigai. entah sebagai perusak, penghasut, bahkan kafir. semua mereka yang berada di luar benteng keyakinan anda, itulah musuh. anda tak akan ke mana0mana kecuali berkutat di dalam benteng pemeikiran anda.

sementara yang berada di luar benteng, bak kupu-kupu yang menari di rimbunnya kelopak bunga d\yang disinari matahri. anda yang di dalam bentengm baik sekarang, lima puluh tahun lagi bahkan seratus tahun ke depan, hanya merasakan dinginnya dan bekunya dinding benteng. tanpa sempat melihat pelangi.

keyakinan anda apa pun itu mestinya bukan semata menjadi benteng, tapi jadilah suluh yang menjadi penerang buat sekeliling anda. suluh yang siap diserang oleh berbagai macam hembusan angin.

salam kemenangan
di bulan yang fitri
syawal 1432H


susah sampai

Menjadi dokter ganti memang tak mudah. Bodro pernah memiliki pengalaman soal ini. Ketika koleganya sesama dokter kandungan tiba-tiba harus ikut seminar di luar negeri, ia pun kebagian menggantikan.

Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah dan denyut nadi dari bidan yang membantu, dengan susah payah seorang pasien yang baru pertama kali hamil ini menaiki ranjang periksa. Tentu dengan bantuan dua orang bidan yang membantu.

"Ayo Bu agak dibuka lebih lebar lagi kedua pahanya," kata Bodro, "biar saya bisa melakukan pemeriksaan."

Kedua bidan membantu merenggangkan kedua paha ibu itu. Sebab dokter harus memeriksa secara langsung bagian vagina. Setelah hampir setengah jam lebih, akhirnya dokter bisa mendapatkan ruang yang sangat sempit untuk melakukan pemeriksaan fisik.

"Duh, bu, apa bapak gak kesulitan mencapai bagian sini."
"Eh, dokter," kata pasien, "kalau yang segede punya dokter bisa dipastikan gak bisa membuat saya hamil."

Bodro pun terdiam sambil melihat ke bagian bawahnya.

banyak lem


Seorang pria akan diperiksa Dokter THT,

"Apa keluhannya?" Tanya Dokter.
"Saya susah menelan Dok," jawab Obbie.

Setelah beberapa kali diperiksa, Dokter bertanya, "Kenapa banyak sekali lem di mulut dan tenggorokan Anda?"
Pria itu pun malu-malu, "Iya dok, maklum semua teman saya, jarang ada yang mau cuma sekali aku layani."

Dokter THT itu pun maklum.

membeli beras

Seorang perempuan sudah keliling pasar hampir lima kalinya. Maklum mencari yang lebih murah memang butuh waktu.
"Eh. bang berape neh berasnya?"
"Nyang itu lima belas rebu, neng."
"Ini pan rojolele. Di toko sebelah sono cuma sepuluh rebu."
"Eh, eneng, mau beli seberape sih," kata si Abang,"kalo seliter emang lima belas rebu. Kalo sekilo baru sepuluh rebu."
"Kalo aye mau dihargain berape?" Ketus perempuan itu sambil ngeloyor.

moral cerita : kalok kelamaan belanja di pasar, yang ngawal capek tauk. he.

Sunday, September 4, 2011

bantuan tsunami


Tuhan ingin membantu meringankan penderitaan manusia akibat tsunami. Karena itu ia mengirimkan bantuan. Sebelumnya Ia mengutus malaikat untuk menanyakan jenis bantuan yang diharapkan untuk mengatasi tsunami.

Ketika bertemu Bangsa Amerika, malaikat bertanya :
"Sebutkan satu saja permintaan bantuan yang sangat diharapkan dari Tuhan untuk mengatasi tsunami?
Para pemimpin Amerika pun mengadakan Sidang, lalu menyatakan permintaan mereka, "Kami meminta karang laut di sepanjang garis pantai kami mampu menghalangi tsunami." Malaikat pun menjawab, "Baik akan kami laporkan kepada Tuhan."

Ketika bertemu Bangsa Jepang, malaikat bertanya :
"Sebutkan satu saja permintaan bantuan yang sangat diharapkan dari Tuhan untuk mengatasi tsunami?
Para pemimpin Jepang pun mengadakan Sidang, lalu menyatakan permintaan mereka, "Kami meminta seluruh peralatan peringatan dini di sepanjang garis pantai kami mampu bekerja dengan baik." Malaikat pun menjawab, "Baik akan kami laporkan kepada Tuhan."

Ketika bertemu Bangsa Indonesia, malaikat bertanya :
"Sebutkan satu saja permintaan bantuan yang sangat diharapkan dari Tuhan untuk mengatasi tsunami?
Para pemimpin Indonesia pun mengadakan Sidang, lalu menyatakan permintaan kepada malaikat, "Apakah bantuannya dalam bentuk Apel Washington atau Apel Malang?" Malaikat pun balik bertanya, "Apa hubungannya apel dan tsunami?"

Salah seorang pemimpin Indonesia lalu berkata, "Kamu kan malaikat. Urusan bagi-bagi Apel itu cuma kami dan Tuhan yang tahu."

Malaikat pun segera melaporkan kepada Tuhan.