see how the word work.

ideas, events, and peoples:
see what they think and do


Monday, September 5, 2011

suluh atau benteng


pikiran itu mirip parasut. hanya berguna jika terbuka.


setiap orang -kecuali terganggu jiwanya- mesti memiliki keyakinan. terkait ketuhanan, keyakinan itu dinamakan agama. bahkan yang tak beragama pun bisa dikatakan memiliki keyakinan -yakin dirinya tak beragama, tak bertuhan.
sampai di titik itu, keyakinan seseorang menjadi urusan orang per orang. apakah seseorang memiliki keyakinan bertuhan maupn tak bertuhanm tentu menjadi urusan yang bersangkutan. hak asasi yang bersangkutan yang tak bisa siapa pun melakukan intervensi dalam bentuk apa pun.
perkara kemudian negara republik indonesia melarang keyakinan seseorang untuk tak bertuhan itu urusan lain. tapi mestinya pengelola negara tak mengajarkan siapa pun untuk menjadi seorang munafik dengan memaksa memilih salah satu 5 dari agama yang wajib diyakini di Indonesia. di luar 5 agama tadi, keyakinan apa pun terlarang hidup di Indonesia -termasuk keyakinan untuk tak bertuhan.

sebab manusia tak hidup sendirian saja di dunia ini -bahkan seorang Tarzan akhirnya didatangkan seorang Jane agar ada teman bercengkrama. ketika kemudian manusia berhubungan dengan banyak manusia lainnya inilah, soal perbedaan keyakinan antarorang pun bisa menjadi pergesekan.

kaum munafik tentu tak perduli soal pergesekan itu kecuali mengikuti ke mana arah angin bertiup. namun bagi yang lainnya setidaknya akan ada dua hal yang kemudian terjadi. mereka yaang menjadikan keyakinan sebagai benteng. dan mereka yang menjadikan keyakinan sebagai suluh.


mereka yang memerlakukan keyakinan sebagai benteng tentu saja ketika merasa keyakinannya terusik, maka ia merasa keyakinannya diserang dan ia sendiri takut goyah. keyakinan saya diserang. bahkan mulai membawa otoritas Sang Pencipta. tuhan kita dicaci maki. tuhan dan agama kita diserang. mari kita bunuh yang menyerang kita -termasuk membunuh keyakinan yang menyerang kita.

anda boleh saja membunuh jasad seseorang. tapi tidak keyakinannya. bahkan bagi seorang paman nabi, meski sampai akhir hayatnya, tetap saja ia berpegang pada keyakinannya. tanpa harus mengusik bahkan ia yang mendukung sepenuhnya perjuangan keponakan yang disayanginya itu.

menjadikan diri sebagai benteng dalam berkeyakinan tentu menjadikan pihak lain yang berbeda bepotensi sebagai "penyerang" yang bisa menghancurkan "benteng" keimanan. padahal sejarah mencatat, hanya keyakinan yang memiliki dasar yang kukuh yang tegak bukan karena todongan meriam dan peluru serta tangan besi yang mampu menembus jaman.

sekali lagi anda tak akan bisa menodongkan meriam kepada seseorang yang kukuh pada keyakinannya semata-mata agar ia berubah. anda pun tak akan mampu meluluhlantakkan keyakinan yang dipercaya seseorang dengan cara apa pun kecuali cuma buih. dan untuk meledakkan seekor buih anda cukup meniupnya. tak perlu meriam sama sekali.

memerlakukan keyakian sebagai benteng dengan alasan agar bisa terhindar dari segala hal yang bisa membunuh atau melumpuhkan ‘iman’ akan mematikan kreativitas pemagaman atas keimanan itu sendiri. dan pertentangan berbagai gagasan keimanan itu sendiri - bahkan pertentangan dengan gagasan yang paling tak disetujui sekali pun – justru bisa mematangkan keyakinan itu sendiri.
memerlakukan keyakinan sebagai sebuah benteng berarti menutup diri, merasa perlu menjaga kemurnian ajaran. keragaman dan keberagamaan menjadi musuh. dan mereka yang berbeda bahkan mendapat stempel untuk itu perlu dijauhi. sefala penafsiran yang berbeda yang bukan datang dari "kalangan sendiri" akan dicurigai. entah sebagai perusak, penghasut, bahkan kafir. semua mereka yang berada di luar benteng keyakinan anda, itulah musuh. anda tak akan ke mana0mana kecuali berkutat di dalam benteng pemeikiran anda.

sementara yang berada di luar benteng, bak kupu-kupu yang menari di rimbunnya kelopak bunga d\yang disinari matahri. anda yang di dalam bentengm baik sekarang, lima puluh tahun lagi bahkan seratus tahun ke depan, hanya merasakan dinginnya dan bekunya dinding benteng. tanpa sempat melihat pelangi.

keyakinan anda apa pun itu mestinya bukan semata menjadi benteng, tapi jadilah suluh yang menjadi penerang buat sekeliling anda. suluh yang siap diserang oleh berbagai macam hembusan angin.

salam kemenangan
di bulan yang fitri
syawal 1432H


No comments:

Post a Comment